Cerita tentang Bahtera Nuh sering kita dengar maupun baca melalui alkitab. Namun kali ini penemuan yang dipimpin oleh kelompok evangelis, mengatakan yakin 99,9% struktur kayu yang ditemukan di sisi gunung itu merupakan bagian dari kapal yang disebutkan dalam kitab suci. Kapal itu dikatakan yang menampung keluarga Nabi Nuh serta berbagai hewan selama kejadian banjir besar pada 4800 tahun lalu. Namun peneliti yang telah menghabiskan beberapa dekade untuk mempelajari daerah tersebut, membantah penemuan kapal Nabi Nuh itu. “Anda harus mengeluarkannya dari konteks kitab suci,” ujar Paul Zimansky, arkeolog dan ahli sejarah di Srony Book University yang mengambil spesialisasi sekitar wilayah Timur, khususnya wilayah sekitar Ararat, dikenal dengan nama Urartu. Arkeolog lain, Peter Ian Kuniholm yang fokus dengan Turki selama beberapa dekade bahkan mengatakannya secara lebih langsung laporan penemuan ini adalah “tipuan”.
Zimansky menekankan berdasarkan Kitab Suci, Gunung Urartu (atau Ararat) sebagai tempat mendarat dari kapal tersebut, namun tidak disebutkan secara spesifik. Selama beberapa tahun, Gunung Ararat dengan tinggi 16.946 kaki serta memiliki formasi bebatuan Durupinar yang berbentuk mirip kapal telah menjadi tempat favorit bagi para pencari kapal Nuh ini.
Pihak lain mencari bukti kapal itu di wilayah kejadian banjir yaitu Laut Hitam, Turki, atau Iran. Laporan dari kemunculan bahtera Nabi Nuh ini setidaknya hadir setiap 2 tahun, serta tidak selalu berada di tempat yang sama. Laporan terakhir yang diumumkan kemarin menyangkut lanjutan ekspedisi di tahun 2007 dan menemukan struktur “interior gua kayu yang tidak biasa” di kaki lereng Ararat di ketinggian 14.700 kaki. Penelitian ini dilakukan oleh Noah’s Ark Ministries International yang berbasis di Hongkong.
Pemimpin peneliti China-Turki ini mengatakan jenis kayu yang mereka temukan dari struktur di Ararat itu berdasarkan perhitungan karbon diperkirakan berumur 4.800 tahun
Sebuah artikel dari daily news yang memberitakan tentang penemuan Noah Ark oleh tim Evangelis . Yeung Wing cheung, mengatakan “Itu bukan 100% bahtera nuh, tapi kami pikir itu 99,9% itu adalah Bahtera Nuh.”
Tapi Mike Pitt, seorang ahli arkeologi Inggris, berkata bahwa para penjelajah evangelis belum menghasilkan bukti yang meyakinkan.
Dia menambahkan: “Jika telah terjadi banjir mampu mengangkat kapal besar sejauh 4 km ke sisi gunung 4.800 tahun yang lalu, saya pikir akan ada bukti geologi untuk membuktikan banjir besar ini di seluruh dunia. Dan ternyata bukti itu tidak ada. “
source : dailymail & inilah.com
Analisa:
Ternyata berita tentang bahtera Nuh bukan merupakan yang pertama kalinya, bahkan hampir muncul setiap 2 tahun sekali. Namun kali ini penemuan yang dipimpin oleh kelompok evangelis, walau dengan yakin mengatakan 99,9% struktur kayu yang mereka temukan merupakan bukti sejarah dalam alkitab tetap saja dibantah oleh ahli akeolog dan sejarah lainnya. Betul atau tidaknya penemuan itu, cukup menarik perhatian para orang kristen.
Penelitian demi penelitian yang dilakukan oleh para ahli lambat laun akan membuahkan hasih sehingga kita bisa mendapatkan bukti sejarah yang selama ini hanya kita dengar. Dan penemuan demi penemuan yang terjadi membuka satu persatu lembar misteri dunia yang masih banyak yang belum terpecah kan.
Secara pribadi saya sangat berharap-harap bahkan menanti kelanjutan akan terpecahnya misteri dunia ini dan penemuan-penemuan bukti sejarah lainnya. Karena dengan adanya penelitian semakin membuka wawasan dan pengetahuan kita.^.^
Artikel seperti ini selalu menarik buat saya untuk di baca karna berhubungan dengan suatu kejadian dan sejarah.dengan di lakukannya penelitian maka manusia dapat mengetahui misteri yang sebenarnya terjadi.tetapi harus merupakan penelitian yang akurat dan berdasarkan bukti2 yang ada.
ReplyDeleteSemoga semakin banyak yang bisa ditemukan oleh para peneliti sejarah.. Jadi semua bukan hanya cerita tapi menjadi nyata dengan bukti-buktinya yang semakin terkuak...
ReplyDelete